Ketidaksamaan Pendidikan Orang Dewasa dengan Pendidikan Beberapa anak

Ketidaksamaan Pendidikan Orang Dewasa dengan Pendidikan Beberapa anak

Orang dewasa berlainan dengan beberapa anak, baik pada faktor pengalaman belajar, keperluan, kendala, ide diri, atau pekerjaan dan tanggung-jawab. Orang dewasa memiliki pengalaman belajar semakin banyak dan luas dibandingkan umur beberapa anak yang kisah hidupnya masih sangat kurang dan terbatas. Pengalaman belajar dipunyai oleh orang dewasa condong memiliki sifat ringkas dan pragmatis.

Pada faktor pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, tujuan belajar orang dewasa untuk mempelajari pengkajian dan peluasan visit here pengalaman atas sesuatu yang sudah didapat pada masa silam, dan untuk beberapa anak terpusat pada pembangunan beberapa dasar dari pemahaman, beberapa nilai, ketrampilan, dan sikap.

Kendala untuk mengganti perilaku orang dewasa berkaitan dengan peradaban sosial, tugas, dan keperluan dianya. Sementara pada beberapa anak, kendala untuk berubah berkaitan dengan perkembangan fisik, publikasi, dan tugas yang hendak ditemui di masa datang.

Untuk orang dewasa, keperluan belajar disambungkan keadaan hidup di masa datang, sedangkan pada beberapa anak terkait dengan peningkatan pola belajar ke masa datang. Pada prakteknya, orang dewasa semakin banyak memakai pikiran generalisasi dan abstrak saat belajar, dan anakanak semakin banyak memakai pikiran nyata. Disamping itu, orang dewasa dapat berencana dan memprogram keperluan belajarnya sendiri dengan berdikari, sedangkan beberapa anak belum memiliki kemahiran untuk hal itu, karena kerap ditetapkan oleh tenaga pakar pendidikan.

Lebih detil, ketidaksamaan yang kontras di antara orang dewasa dengan beberapa anak bisa jadi perhatian lewat tabel berikut

Selainnya ketidaksamaan di antara orang dewasa dan beberapa anak dari faktor perubahan (umur), pengalaman, dan sosial, dapat diperbedakan pola evaluasi di antara orang dewasa (andragogi) dan beberapa anak (pedagogi), baik dilihat dari faktor style belajar, tujuan, pengalaman, keterkaitan, proses, atau komunikasi. Untuk memperjelasnya bisa jadi perhatian lewat tabel ini.

Dari sisi ada ketidaksamaan pola evaluasi di antara orang dewasa (andragogi) dan beberapa anak (pedagogi), ada juga ketidaksamaan anggapan dasar yang mendasari bedanya. Lebih detil, Knowles menjelaskan ketidaksamaan itu yang bisa disaksikan pada tabel berikut

Selainnya segi ketidaksamaan di atas, harus dianggap juga jika di antara andragogi dan pedagogi sama ilmu pengetahuan mengenai pendidikan, sama mempunyai tujuan membangun pengetahuan, sikap, dan ketrampilan manusia untuk kesejahteraan hidupnya, dan banyak juga sistem dan media evaluasi yang macamnya bersama, tujuannya bisa dipakai untuk evaluasi andragogi atau pedagogi.

Sistem Evaluasi Pendidikan Jasmani

Sistem Evaluasi
Sistem ialah langkah yang berperan untuk alat capai tujuan, (Dwi Siswoyo, dkk, 2008: 133). Dan evaluasi menurut Briggs, (1992) dalam Achmad Sugandi, (2004: 6) adalah kata kerja dari “mengajarkan” yang maknanya memunculkan “belajar” dan itu terjemahan dari “teaching” atau disimpulkan “instruction”. Instruction ialah seperangkatan kejadian (moment) yang memengaruhi sibelajar sebegitu rupa hingga sang belajar itu mendapat keringanan . Maka sistem sebuah alat yang dipakai untuk capai tujuan, dan evaluasi ialah sebuah perlakuan untuk mempermudah belajar peserta didik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *